Sesuatu adalah Sesuatu Itu Sendiri

Ketika Anda bercermin, pantulan yang tampak di depan Anda adalah sosok diri Anda sendiri, bukan rupa teman anda atau pun hewan peliharaan Anda. Akan sangat mengerikan kalau cerminan dari diri Anda adalah makhluk lain, ya kan? Begitu pun objek-objek yang Anda lihat, mereka adalah diri mereka sendiri, seperti merah adalah merah, gelas adalah gelas, tidak…

Surat dari Bumi untuk Penduduk Bumi

Dear diary ….. Perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca yang dibuat oleh manusia, membuat kondisiku semakin tak karuan. Kini cuacaku menjadi ekstrem, temperatur permukaanku semakin panas, hingga banyaknya kerusakan terjadi di sebagian besar raga yang kumiliki! Lihatlah akibatnya … 01 Januari, airku membuat banjir besar di daerah Jakarta, Indonesia. 07 Januari, kebakaran besar menghanguskan…

Pakar VS Supir Bus

Siapa yang lebih mengetahui banyak hal tentang dunia ini: pakar, ataukah supir bus? Barangkali Anda akan menjawab pakar, karena mereka telah menyelesaikan banyak jenjang pendidikan dan mengikuti konferensi sana-sini dibandingkan dengan supir bus. Tapi kalau pertanyaannya diganti menjadi siapa yang lebih tahu tentang apa yang tidak kita ketahui, maka saya ragu jika jawabannya jatuh pada…

Betapa Mahalnya Menjadi Orang Miskin

Sadar atau tidak sadar, orang ‘miskin’ lebih sering membayar sesuatu lebih mahal daripada orang ‘kaya’ untuk barang yang sebanding. Nggak percaya? Simak kisah hidup si miskin dan si kaya ini: (Gambar. Si miskin dan si kaya) Ada suatu produk ponsel terbaru, bila dibeli cash harganya Rp.3.000.000, bila dicicil selama satu tahun maka cicilan perbulannya adalah Rp.300.000. Si kaya…

Logika Proposisi Kosong dari Makna

Ada seseorang yang mengirimkan pesan lewat Instagram ke saya. Dia kemudian bertanya tentang nilai kebenaran dari pernyataan jika orang berbuat jahat maka dia masuk dipenjara. Tidak ada masalah dengan pernyataan itu karena jika benar orang tersebut berbuat jahat lalu benar dia masuk penjara, maka pernyataan tersebut bernilai benar. Namun, di dalam kalimat implikasi, jika hipotesanya…

Hipotesis Sapir-Whorf: Ketika Bahasa Memengaruhi Pikiran Manusia

Di suatu surat kabar bernama Abadi (yang mulai terbit tahun 1947), ada seorang penulis yang memiliki nama pena Kang En menuliskan sesuatu yang cukup kontroversial. Menurutnya, alasan di balik mengapa orang Indonesia kurang menghargai waktu dan sering mengobrol adalah akibat dari penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri. Misalnya, kalimat sapaan dalam bahasa Indonesia seperti “apa kabar?”…

Siapa Pembuat Keputusan Terbaik; Manusia atau Algoritma?

Ada dua buku menarik yang membahas tentang sesuatu yang saling bertentangan, pertama adalah buku Thinking, Fast, and Slow karya Daniel Kahneman, dan juga buku Weapon of Math Destruction karya Cathy O’Neil. Apa hal menarik yang tertuliskan pada dua buku itu? Di dalam buku Kahneman, diceritakan bahwa seorang psikolog bernama Paul Meehl melakukan penelitian tentang prediksi…

Agama Itu seperti Opium, Membikin Orang-Orang Terlena!

“Religion is the opium of the people”. Begitulah ungkapan yang diutarakan oleh Karl Marx, seorang filsuf Jerman yang mencetuskan paham Marxisme. Karya tulisan dia yang sangat terkenal adalah terkait perumusan dari dasar paham komunisme. Marx kecil terlahir dari keluarga miskin. Adiknya bahkan meninggal karena kelaparan. Marx dewasa hidup dalam pergolakan politik yang dikuasai oleh para…

Bisnis yang Dibangun di atas Kebohongan Orang-Orang

Sewaktu masih berumur muda, versi awal Facebook hanya memungkinkan penggunanya mengeklik profil teman-teman mereka, belum secanggih saat ini. Lalu para insinyur di sana meluncurkan fitur baru, yaitu News Feed pada beranda. Apa reaksi pengguna Facebook saat itu? Ternyata banyak yang menolak, lho. “Fitur yang mengerikan! News Feed malah bikin kita terlihat kepo dengan urusan kehidupan orang lain.”,…

Kemudahan Menerima Sesuatu yang Diulang-ulang

Ketika Nazi berjaya, Menteri Propagandanya yang bernama Joseph Goebbels berkata begini: “Sebarkanlah kebohongan berulang-ulang kepada publik. Kebohongan yang diulang-ulang akan diterima sebagai suatu kebenaran.”  Bukan sebuah omong kosong memang, karena ternyata otak manusia memang sudah diatur seperti itu. Bahwa kita cenderung lebih mudah menerima sesuatu yang diulang-ulang di dalam kehidupan kita. Pernah ada suatu percobaan…